Mr Kelompok 4 (MANAJEMEN ARSIP STATIS) – Peninggalan Kesultanan Deli

& LT;

Dosen Pengampu: Dra.

Adinda Mutiara Barus

Debora.

Feby Cahaya Hasibuan

Jira Rezita Yanti

Karina Sri Ulina Br Keliat

: ADP B Reguler/ Semester IV

Program Studi S1 ​​Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi-Universitas Negeri Medan 2022

Derivatif dan bimbingan para dewa dari semu a-And a-dapat memeluk semua dewa yang dapat dibatalkan, terutama Yang Mahakuasa yang memberikan kesempatan dan berkat kesehatan untuk menyelesaikan tugas penelitian mini yang berjudul “Deli Sluta’s Heritage” dalam tenggat waktu. Dewa. Tujuan dan tujuan penciptaan laporan survei mini ini adalah untuk menyelesaikan tugas kursus manajemen arsip statis. Dalam menulis disertasi ini, penulis merasa bahwa masih ada banyak kelemahan dalam kemampuan dan dokumen penulis. Oleh karena itu, untuk meningkatkan penciptaan tugas penelitian mini, kami sangat berharap untuk kritik dan proposal konstruktif dari berbagai bidang. Dalam menulis penelitian mini ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para pejabat yang bekerja sama dengan penyelesaian makalah ini, terutama instruktur yang memberi saya tugas dan instruksi untuk menyelesaikan masalah ini. Akhirnya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada penulisnya. Saya harap makalah ini berguna untuk semua pembaca dan dapat memperdalam wawasan dan pengetahuan.

Medan, April 2022

Tabel Isi. Deli Sultan

Bab 3 dan Pertimbangan

Bab 1 PENDAHULUAN A. Kerajaan Hal atau Kerajaan Al, yang telah dinamai Sultan di latar belakang deli, adalah Sultan Melayu, dan disebut Tana Deli (sekarang Medan dan Deli) oleh Tuang Panglimager Pafflawan pada tahun 1632. Didirikan di daerah tersebut.

Prefektur Deli Celdan, Indonesia). Sultan ini adalah salah satu sultan utama di Sumatra Utara. Nama itu sendiri berasal dari sejarah Sultan Sultan Deli Tuanku Sri Paduka Gotjahlawan (deli Tuanku Sri Paduka Gotjah Pahlawan), keturunan Raja Delhi (India, India). Kerajaan deli ada dari awal abad k e-17 hingga pertengaha n-20 C. E. Kemudian, Kerajaan Deli memutuskan untuk bergabung dengan Republik Indonesia. Sampai saat ini, negara Sultan di deli berfungsi sebagai kepala adat Sultan. Salah satu sis a-sisa kerajaan deli yang tersisa adalah Istana Mimeon. Istana ini dibangun pada tahun 1888 atas perintah Sultan kedelapan Deli, Sultan McMoon Al Racedo Perkasa Alamsia. Gaya bangunan ini adalah kombinasi dari Melayu, Persia dan Eropa. Sampai sekarang, Istana Maimen telah digunakan sebagai rumah kerajaan. Atas permintaan kerajaan untuk memamerkan sejarah dan peninggalan kerajaan deli, sebuah galeri didirikan untuk menampilkan koleksi di Istana Maimen. Ruang yang dibuka terletak di tengah istana dan menjadi pusat ruang resepsi dan kegiatan tradisional. Tetapi tidak semua koleksi dapat ditampilkan. Ada kekurangan koleksi warisan kerajaan dan ruang pameran istana yang masih berfungsi sebagai tempat tinggal. Oleh karena itu, pengunjung dan wisatawan adalah

Istana Maimen Deli Sultan sebagai warisan budaya dapat menarik perhatian wisatawan dengan menggunakan visual yang menarik dan kreatif dan menyederhanakannya untuk dengan mudah dipahami. Desain promosi diperkirakan akan meningkatkan jumlah wisatawan yang mengetahui pariwisata warisan budaya Indonesia, dan tentu saja, kota Medan akan menjadi salah satu kota wisata budaya Indonesia. Kerajaan deli adalah salah satu kerajaan terbesar Sumatra Timur, yang pernah memerintah Tana Deli (Medan). Diharapkan bahwa museum akan dapat memperkenalkan sejarah kerajaan, bagian dari kota Medan.

B. Tinjauan Masalah: Berdasarkan latar belakang hal di atas, masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah apa sejarah deli sultan dan apa itu relik sejarah.

C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sejarah deli sultan. 2. Ketahui peninggalan sejarah deli sultan.

D. Sejarah Deli Sultan dan peninggalan sejarah diketahui, memahami, dan memperluas pengetahuan mereka tentang deli sultan.

Bab 2 Penelitian Teoritis

A. Pada awal 160 0-an Deli Sultan, Kerajaan Kerajaan Hal atau Al digantikan dengan nama Deli Sultan setelah sejarah panjang. Area lambung menjadi independen dari ACHA pada tahun 1669 dan menjadi deli sultan. Sampai saat ini, sejarawan di dalam dan di luar Melayu umumnya disepakati bahwa pendiri Sultan adalah Suri Paduka Goka Pafrawan. Deli terbagi karena konflik politik dalam perubahan pemerintahan pada tahun 1720, dan negara Sultan Seldan didirikan pada 1723. Saat ini, dalam konteks pemerintah Indonesia, kedua negara Sultan ini termasuk Medan, Deli Celdan, dan Celdan Bedagay. Namun, tentu saja, ada perbedaan antara Sultan dan area administrasi. Kerajaan deli telah ada dari awal abad k e-17 hingga pertengahan abad k e-20 ke Republik Indonesia. Itu masih ada sebagai Sultan, tetapi Sultan adalah aturan adat. Untuk waktu yang lama, kerajaan deli mengalami pasang surut. Kerajaan deli ditempatkan dua kali di bawah penaklukan kerajaan. Wilayah kerajaan deli berisi beberapa tanah kecil di Medan saat ini, Runkat, Ska Pirin, Bull Sina, dan pantai timur Sumatra lainnya. Selama pemerintahan Belanda, wilayah deli terkandung di Sumatra Timur. Namun, pada awal 160 0-an

dipindahkan ke kawasan budaya Melayu Batubara dan Asahan. Masyarakat Mandheling dan Ankola berpindah ke Kual, Kota Pinang, Panay, dan Bira. Nama resmi Kesultanan Deli adalah Kerajaan Almutasim Bila Deli. Sejak awal berdirinya, telah menjadi pusat perdagangan yang pesat dan maju di kawasan Selat Malaka. Kesultanan Deli juga menjadi tempat bertemunya suku-suku pendatang dari wilayah Sumatera dan kepulauan lain serta mancanegara, antara lain suku Tamil, Bengali, Tionghoa, dan Eropa. B. Lambang Kesultanan Deli Sebagai sebuah kerajaan, Kesultanan Deli mempunyai lambang kerajaan yang unik dan istimewa serta menarik untuk dikaji maknanya. Makna-makna tersebut berdasarkan pada peradaban Melayu Deli dan kental dengan nilai-nilai Islam. Lambang Kesultanan Deli terdiri dari hiasan kerajaan, tumbuhan, kosmologi terutama bintang, binatang, dan warna yang mempunyai makna tersendiri. Simbol-simbol yang digunakan sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan sekitar keraton dan budaya Melayu. Simbol-simbol tersebut juga memuat cita-cita peradaban dan kekuasaan Sultan Melayu sebagai salah satu penerus Khilafah di dunia, menyebarkan ajaran Islam dalam rangka keselamatan manusia di dunia dan akhirat. Kebudayaan Melayu sebagai ajaran Islam tentang kasih sayang terhadap seluruh alam. Lambang sultan Deri diciptakan pada masa pemerintahan Sultan Makmun al-Rashid Perkasa Alamsia. C. Memindahkan biografi Sultan

Sebagai hasil dari perubahan dalam kondisi lingkungan dan lingkungan, Kerajaan Aceh mendirikan Kerajaan Deli pada tahun 1632, dan Panglima Gocah Pahlawan diangkat menjadi Raja Deli 4 dengan gelar Tuanku Panglima Gocah 4.

pahlawan. Dia meninggal pada 1669. Ha l-hal utama yang diperoleh dari proses budaya sosial masa pemerintahan Tuanku Panglima Gocah Pahlawan adalah hubungan historis yang erat dengan Sultan Acha. 

Tuanku Panglima Peruncgit Raja Deli Generasi Kedua ini telah memerintah pada tahun 1669 dan memindahkan pusat kerajaan ke wilayah Pakan Datas (sekarang Medan). Tuanku Panglima Peruncgit meninggal pada tahun 1698 dan diberi gelar Marhum Kesawan. Pada masa pemerintahannya, Tuanku Panglima Perounggit melanjutkan apa yang telah dia lakukan.

Berdasarkan kebisingan Islam yang dirujuk oleh deli. 

Tuang Pang Rima Padrap Raja Deli III memerintah dari 1698 hingga 1728. Perlu dicatat bahwa komandan dengan empat putra adalah bahwa ia telah memindahkan pusat kerajaan ke Pulau Brayan saat ini. Gerakan ini dilakukan sebagai bagian dari strategi politik untuk membuat sultan deli dan wilayah yang ditaklukkannya lebih mudah diatur. Slutan, Tuang Pang Rima Padrap, terus membuat sistem politik Kerajaan Deli berdasarkan ajaran Islam yang diterapkan pada sistem politik. Deli III juga mempertahankan hubungan sosial dan budaya dengan oran g-orang sebagai tanggung jawab Tuhan sebagai agen di lapangan.

Tuanku Panglima Pasutan Raja Deli IV diperkaya dari 1728 hingga 1761. Dia memindahkan pusat keluarga kerajaan ke Lovehan Deli dan memberikan gelar Datuk untuk memperkuat status Delian di Kerajaan Deli. Kakek ini dikenal sebagai kakek empat suku.

Tuang Panglyima Gandal Wahid Raja Deli VII memerintah dari 1761 hingga 1805. Di bawah bimbingan Yang Mulia, status keempat suku diperkuat sebagai perwakilan rakyat. Tuang Panglyima Gander Wahid terus menerapkan norm a-norma Islam pada sistem aturan dengan mengambil alih sistem kepemimpinan sebelumnya. Dia terus membangun Deli Negeri di negara publik tempat orang makmur. Tuang Pangrima Gandal Wahid juga mempertahankan hubungan sosial dengan oran g-orang yang bertanggung jawab.

Alumni Sultan Amaldin Mengendal, putra ketiga Tuang Pang Rima Gun Ra Wahid, yang diperintah dari tahun 1805 hingga 1850, dan selama masa pemerintahannya, hubungan dan pengaruhnya dengan kerajaan CIAC, pengaruhnya ada di kerajaan yang lebih kuat. Sungguh luar biasa bahwa Sultan Melayu dari Siak Suri Indra Plastik memberi Deli Kingdom gelar Sultan. Tuang Amardin Mengendal Alam juga melanjutkan rezim politik berbasis Islam. Tuang Slutan juga terus mempertahankan hubungan sosial yang dekat dan ramah dengan oran g-orang yang diperintah dan bertanggung jawab. Di negara Sultan Deli, hubungan antara deli, siac, deli, dan ACHE terus dipertahankan untuk membuat deli secara politis dan berguna.

Sultan Osman Perkasa Alamsha, yang memerintah dari tahun 1850 hingga 1858, menerima pedang Baar dan sembilan perangko dari Kerajaan Ache bahwa kerajaan deli adalah daerah independen. Ini untuk mengurangi pengaruh kerajaan SIAK di Sultan di Sultan. Menurut 1242, 1824 M, Suri Paduka, Mahamria, Tuaque, Sultan, Ottan Pelkasa Alam, Suri Paduka, Mahamuria, Maulana, Sultan Nege, Stamp Mohol. Tanggal 17 Rajab, 1269, 1851 Masehi. Oran g-orang ACHE adalah Suri Paduka Yang, Mahamlia, Tou An, Slutan, Sultan Ibrahim, dan Negelli Aceh, dan Suri Paduka Yang Mahamuria Sultan. Loksemawe.

Sultan Muff Mood a l-rachada Alamsha Slutan, yang memerintah dari tahun 1858 hingga 1873, mulai membangun hubungan dengan pemerintah Belanda. Ini ditandai dengan kerja sama pembukaan rokok di kerajaan deli. Menurut adat istiadat Deli, setelah kematian Suri Paduka Yang, Mahamurum, Almalum, Slutan, Pelkasa Alam, putra sulungnya, alumni Suri Paduka Yang Mahamuria Sultan Mafmud alumni segera dinobatkan. Putranya adalah hari yang sama, tepatnya, dimahkotai pada 4 Rabiul Awal Hijrah pada tahun 1857 Masehi. Sultan yang mulia dan mayor utama utama Mayor Majin Mahmd Perkasa Alam yang menandatangani perjanjian dengan pemerintah Belanda melalui ACTE 6.

22 Agustus 1862 (1280 M), tanda tangan dan stempelnya sendiri. E. Netscher, Penguasa Provinsi Riau, sebagai wakil Pemerintah Belanda dan atas persetujuan Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Baginda memberikan izin kepada Belanda untuk membuka Perusahaan Pertanian Tembakau Deli berdasarkan kontrak kepada J. Nienhuis. Tanggal 5 Maret 1863, Sri Paduka Tuanku Sultan Mahmud Perkasa Alam dan Yang Teramat Berbahagia dan Yang Diutamakan Tuan Besar Residen Riau E. Necher (Netscher), ditandatangani perjanjian tambahan dengan persetujuan Gubernur Jenderal Belanda di Hindia Timur mengenai masalah tanah untuk tidak diserahkan kepada orang Eropa. Selanjutnya pada tanggal 10 November 1872 terjadi pertukaran fakta tambahan mengenai rakyat Gubernur Jenderal antara Y. M. M. Tuanku Sultan Mahmud Perkasa Alam dengan Kerajaan Belanda. 

Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah Dimahkotai pada usia muda, Sultan memerintah pada tahun 1873 hingga 1924. Pada masa pemerintahannya, perdagangan tembakau mengalami kemajuan dan kemakmuran Kesultanan Deli mencapai puncaknya. Ia memindahkan pusat kerajaan ke kota Medan pada tanggal 26 Agustus 1888, dan membangun Istana Maimun yang diresmikan pada tanggal 18 Mei 1891. Selain Istana Maymun, pada masa pemerintahannya juga dibangun hal-hal sebagai berikut: (a) Pada tahun 1907, Masjid Agung Al-Masun dibangun dan selesai pada tanggal 10 September 1909 (25 September 1329 M). Minggu. (b) Pada tahun 1906, Kantor Kelapatan dibangun sebagai tempat peradilan pemerintahan Sultan Makmun al-Rashid Perkasa Alamsia. Saat ini bekas kantor Bupati Tingkat II Deli Serdan dan diresmikan pada tanggal 5 Mei 1913. Ia juga banyak membangun fasilitas umum untuk kemajuan masyarakat. Ia juga membangun dua bangunan masjid di kawasan tersebut untuk kepentingan umat Islam Suriah saat itu.

Sultan Amaruddin Sani Perkasa Alamsha Sultan Amaruddin Sani Perkasa Alamsha memerintah dari tahun 1924 hingga 1945. Pada masa pemerintahannya, hubungan dagang dengan luar negeri dan kerajaan-kerajaan lain di nusantara terjalin sangat baik. Hal ini ditandai dengan berkembangnya pelabuhan laut. 7

Pemerintah Deli Sultan menyetujui kedaulatan Republik Indonesia Indonesia Indonesia pada 17 Agustus 1945. Pada saat ini, status Sultan menjadi gubernur tertinggi kebiasaan dan budaya Deli Melayu. Dault Yang Mahamulia Tuanku Sultan Amaludin Sani Perkasa Alamsyah lahir pada hari Rabu 32 Shafar 1294 H, 1876 Malam AD. Setelah Yang Mahamulia berusia 15 tahun, ayahnya, Yang Mulia, Makmun Alasa Alamsyah, Daulat Yang Mahamulia Tuanku Sultan Amaldinsani adalah Kerajaan Nengku Besar. , mengkonfirmasi kehendaknya, dan paling diberkati dalam suratnya yang terkenal pada 12 November 1892, dan disetujui oleh Tuan Besar Residen Pan Titi Mourperka. Pada 22 Februari 1893, Tsahifah Besluit dilakukan oleh kegembiraan Yang Mulia India Timur Belanda. Daulat Yanmahamria Tuanku Sultan Amaldin Saniperkasa Alamsyah lahir pada hari Rabu 22 Syafar 1294 H, 1876 Masehi. Setelah Yang Mahamulia berusia 16 tahun, Tuanku Slutan Makmun Alasa Alamsyah digantikan oleh Tengku Besal Kerajaan Negelideli.

Dia adalah putra tertua dari Sultan Ottoman a l-Sani Perkasa Alamsia Sultan Amaldin A l-Sani Perkasa Alum Cia, dan telah menjadi dominan kerajaan Deli Negeri dari tahun 1945 hingga 1967. Yang Mahamria Teng, Mahakota Ottoman lahir pada 20 Agustus 1900 di Istana Kota Mime Deli. Ibu Yang Teramat Muria adalah Yang Teramat Murria Tenguk Mahlia Mahelan binch ymm Tuang Slutan Abdula Negeri Perr. Setelah Yan g-Teraman Mulia berusia 11 tahun, Ymm Tuanku Sultan Amaludin Sani Perkasa Alamsyah bekerja keras. Pada waktu itu, Tenguk Besal Amardin mendidik putranya. Jadi pada 20 Desember 1911 (1319 Hijura), saya meninggalkan Duli Yang Teramat Muria dengan keadilan Duli Ymm Tuanku Sultan Makmun Alasyid Perkasa Alamsyah dan pelayannya.

Saya menuju ke Betaway untuk pergi ke sekolah. Pada tahun 1918 (Hijura 1336), Paus kembali ke deli setelah mengambil berbagai pelajaran. 

Setelah Sultan Azumi Perkasa Alam, ayahnya, Sultan Osman, Alsani Alsani Perkasa Alam, ia menjadi penguasa tertinggi kebiasaan Deli Melayu dari tahun 1967 hingga 1998. Melihat masa pemerintahan Tuang Azumi Perkasa Alam, periode ini adalah periode pemerintah Orde Baru di bawah bimbingan Jenderal Suhardt (Park Hart). Sultan Azumi Perkasa Alam terus membangun budaya dan kebiasaan untuk oran g-orang yang dipimpinnya ketika negara tunggal bernama Indonesia sibuk dengan pembangunan ekonomi. Selama pemerintahan Tuang Slutan Azumi Pelkasa Alam, berbagai pertunjukan budaya diadakan di depan Istana Maimn. Guru saya juga terus mempromosikan sistem politik kerajaan berdasarkan bentu k-bentuk Islam. Tuanku juga memiliki hubungan sosial dengan oran g-orang yang mengandalkan pemerintahannya.

Sultan Ottoman, Muff Mood, Perkasa Alam, Baginda, Baginda, Otman, Muff Mood, Perkasa Alam, dan pada saat yang sama, adalah tentara lapangan yang selalu berada di garis depan operasi pertempuran. Itu disingkat sebagai kolonel, Sultan Ottoman III Muffmood Padlap Padlap Pelkasa Alam Shah (Infanteri), atau Tito Otman, dan lahir di Kuala Lumpur, Malaysia pada 30 Agustus 1966. Dia meninggal pada 21 Juli 2005 di Rox Mawe. Yang Mahamria Sultan Otman adalah Kerajaan Deli k e-13, Sultan, dan memerintah kerajaan deli dari 5 Mei 1998 hingga 21 Juli 2005. Dia meninggal ketika sebuah pesawat CN-235, yang bepergian dengan dua rekan TNI (Indonesia) lainnya, meluncur ke samping di Nangloe Acha Dalosalam dan Pangkalan Angkatan Udara Malixalay Roxmawe. ・ Saya bertemu Ara.

Di depan Sultan Mahmd Aria Ramanji, Perkasasa Alamsha, bocah 8 tahun, tanda negara Sultan deli di tangannya, dengan empat suku dengan pedang gelembung. Chris dengan kuat. Sultan muda menyadari bahwa dia akan mengambil alih ayahnya, yang dipanggil oleh Allah dan pergi ke surga. Tuang Mahmd Aria Ramanjiji menghadapi situasi sedih ini dengan wajah yang serius. 9.

Perkasa Alamsyah sambil tersenyum. Ibu, Permaisuri Sultan-Deli XIII, Yam Puah Hajjah Ciscamalabin, Raja Amp Indra, Putri Boogis, almarhum Sultan-Deli XIII, mantan Gubernur Slawesi, Basri, Paraguna, Sri Padiuka, Sri Mahuma, Sri Suluka, Sri Suluka, Sri Suluka, Sri Suluka, Sri Suluka, Sri Suluka, Sri Suluka, Sri Suluka, Sri Suluka Suluka Sripu Sri An Azmi Perkasa Alamsyah al-Haj Gku Ottenman Mahmud Perkasa Alam diabadikan, dan Anda dapat melihat bahwa pipi Anda basah. Sultan Deli XVIIII meninggal di landasan pacu Malixalley di Roxmaawe, ACHA Utara, landasan pacu Malixalley, selama misi kegiatan bantuan Aceh Tsunami. Dia meninggalkan kedua putra itu, Tenguk Mahmd Aria Ramanjiji (8 tahun) dan Tenguk Zurkarnine Ottoman Manger Alam (2 tahun). Putra tertua, Tengoku Mahmd Aria Ramanjiji, secara resmi dinobatkan sebagai Sultan Generasi k e-14 Deli k e-14 oleh empat suku karena kebiasaan Bellaja Murray, dan Tuang Muffmd Alia Ramanji Perkasa Alam (Ymm Paduka Sri (Ymm Pusuka Sri Sria (Ymm Paduka Sri (Ymm Pusuka) Sri Sria (Ymm) Sri Sria (Ymm) Alamsyah Ibni Almarhum Sultan Otten Mahmud Makmun Padrap Perkasa Alamsyah, Sultan Deli). 

Menurut kebiasaan Sultan Melayu Deli, “Raja akan menanam jika raja meninggal.” Dengan kata lain, jika sultan (raja) meninggal, Anda harus memiliki raja baru sebagai penerus. Raja yang baru mengubur tubuh ayahnya. Untuk menentukan pemilihan Sultan di Deli, empat datuk di negara Sultan di Deli, yang akan ditunjuk sebagai penerus, adalah salah satu dari empat Kedatukan di Sultan di Deli Dua Kuta, Datuk Adil Sembiring.

D. Relik Historis Deli Houkuni A) Medan Masjid Al Ottomy memiliki konsep arsitektur yang unik, budaya yang luar biasa, dan lokal, elemen tradisional budaya deli Melayu. Bentuk dan dekorasi Gedung Masjid A l-Osmani ditandai oleh kombinasi arsitektur di empat negara, termasuk Cina, Eropa, Timur Tengah, dan India. Integrasi arsitektur di empat negara ditemukan dalam highlight gaya Cina di pintu masjid, seperti mencuri 10 nuansa yang diterapkan pada pilar bangunan.

Kubah Eropa dan besar memiliki suasana India, dan tampilan kaligrafi menampilkan nuansa dekorasi antara Timur Tengah dan Deli Melayu. Bangunan masjid A l-osmani didominasi dengan warna emas yang sama dengan warna khas deli murray. Dan dikombinasikan dengan hijau, yang menunjukkan filosofi Islam. Masjid Al Osmani telah menjadi tempat bagi umat Islam untuk beribadah sejak Sultan Deli Melayu k e-19, dan juga tempat pertemuan bagi Sultan dan oran g-orang untuk berdiskusi. Saat Anda mengelilingi masjid, kuburan Sultan di Deli Melayu, yaitu, Makam Sultan Deli k e-4 bernama Tuanku Panglima Pasutan, kuburan Sultan k e-5 bernama Tuanku Panglima Gandar Wahid, k e-6. Sebagai Sultan Osman Perkasa Alam, kuburan Sultan Osman Perkasa Alam, dan Sulthan Mahmud Perkasa Alam, bernama Sultan Mahmud Perkasa Alam. B) Masjid Grand Al Mashun adalah warisan deli sultan, dibangun pada tahun 1906 pada tahun 1906 pada masa pemerintahan Sultan Mamun Alrasid Pelkasa Aramja. Ini dapat dilihat dari prasasti Arab Melayu yang diukir di sayap kiri dan kanan gerbang masuk masjid. Shaban, Jumat, 1327, doa dimulai pada 10 September 1909 di Masjid Grand Al Machun. Gaya arsitektur Masjid Grand Al Mashun adalah karakteristik.

Ini juga ditemukan di negar a-negara Islam lainnya. C) Awal Istana Maimon Istana Maimn dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan Makmun Al Racid Perkasa Alamsia. Istana Maimon adalah pola kuning dari orang Melayu yang khas, saksi yang tenang dari warisan Sultan Melayu-Deli. Istana Maimen diciptakan di tanah sekitar 2. 772 meter persegi, yang sekarang dekat dengan pusat kerajaan Malerley, sekarang disebut Jalan Brigen Katamso. Selama tahun 1946, istana saat ini hidup oleh ahli waris Sultan Deli Melayu. Di halaman istana dan istana, selama waktu tertentu, musik deli tradisional dapat dilakukan. Secara umum, itu diadakan karena ada pertemuan sosial. Pewaris Sultan Deli Melayu sering diadakan dua kali setahun untuk persahabatan di antara istana. Istana Maimon adalah bangunan dua story, dibagi menjadi tiga tempat: bangunan utama, sayap kiri, dan sayap kanan. Di depan sekitar 100 meter jauhnya, ada masjid besar dan mewah yang disebut Masjid Al MCSM, yang dikenal sebagai Medan Grand Masjid. Desain Istana Maime dicampur dengan model tradisional Istana Melayu dengan model India dan Mogur Islam yang terlihat dari kurva yang trendi.

Medan telah ada di sini sejak zaman kuno. Bahkan, taman ini sangat indah karena pemandangan dan konstruksinya. Suri Deli Park berjarak sekitar 14. 884 meter persegi, dan banyak pohon yang indah di taman. Ada juga beberapa taman bermain ana k-anak, salah satunya adalah slide. Mirip dengan fungsi sebelumnya, Medan Suri Deli Park saat ini berfungsi sebagai taman kota yang terbuka untuk warga negara. Suri Deli Park juga memiliki food court yang dibuat oleh pemerintah Medan antara tahun 1996 dan 1999. Lokasi sangat strategis, berdekatan dengan Masjid Grand Medan dan Istana Maimen.

Bab II Hasil dan Pertimbangan A. Bahan Bukti dan Kartu Catatan dari Bangunan Mimen Palace

Bagian Pemerintah Daerah

Istana Maimen adalah istana sultan di deli dan salah satu ikon di Medan, Sumatra Utara. Istana terletak di Jenderal Jalan, Auul, dan Medan Maimun. Istana Mime dirancang oleh Kapten Arsitek Theodor Van Erup. Theodoor Van Erp, Sultan Deli, Sultan Ma’moen Al Rasyid dari Keluarga Kerajaan Belanda. Pembangunan istana dimulai pada 26 Agustus 1888 dan selesai pada 18 Mei 1891. Area Mime Palace adalah 2. 772 meter persegi, dan ada 30 kamar. Istana Maimon adalah bangunan du a-story, yang terdiri dari tiga bagian: bangunan utama, sayap kiri dan sayap kanan. Bangunan istana menghadap ke timur, dan ada sebuah bangunan yang dikenal sebagai Masjid Al Mashun atau Masjid Grand Medan di depan. Istana Maimon dari tahun 1890 hingga 1905 telah menjadi tujuan wisata dengan desain interior yang unik yang menggabungkan unsu r-unsur warisan budaya del i-malay dalam gaya Islam, Spanyol, India, Belanda, dan Italia.

189 1-Rurrent

Bab II Hasil dan Pertimbangan A. Bahan Bukti dan Kartu Catatan dari Bangunan Mimen Palace

Bagian Pemerintah Daerah

Masjid Grand Medan atau Masjid Grand Al Mash adalah masjid di Medan, Indonesia. Masjid ini terletak di Jaran Sicinga Jaja di Medan, Medan City, Sumatra utara, Sumatra utara. Masjid ini dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909. Pada awal pendirian, masjid ini terintegrasi dengan istana. Gaya arsitektur adalah khas dari Timur Tengah, India dan Spanyol. Masjid itu adalah seekor segi delapan, dengan sayap di selatan, timur, utara dan barat. Masjid besar Medan adalah saksi sejarah peradaban Deli Melayu, yang terkait erat dengan Sultan Deli. Sampai saat ini, Masjid Grand Al Mashun telah mempertahankan keaslian bangunan karena ditetapkan sebagai warisan budaya. Masjid Al Mashun Grand juga merupakan simbol pariwisata sejarah dan agama Medan, dan juga merupakan pusat kegiatan keagamaan.

190 9-RURRENT

Bab II Hasil dan Pertimbangan A. Bahan Bukti dan Kartu Catatan dari Bangunan Mimen Palace

Bagian Pemerintah Daerah

Masjid Al Osmani adalah masjid yang terletak di Medan, Sumatra Utara. Masjid ini juga dikenal sebagai hammos cinta karena terletak di daerah kecil Medan Lovehan. Masjid ini terletak di Jalan K. L. Masjid ini adalah masjid tertua di Medan. Masjid Al Osmani dibangun pada tahun 1854 dengan kayu yang dipilih dengan cermat oleh Sultan Otman Perkasa Alam oleh Raja Deli k e-7. Dari tahun 1870 hingga 1872, sebuah masjid yang terbuat dari kayu dibangun oleh Sultan Mahmd Perkasa Alam, putra Sultan Ottoman dan Raja Deli k e-8. Sampai saat ini, masjid digunakan tidak hanya sebagai tempat untuk beribadah, tetapi juga sebagai tempat untuk liburan dan perayaan keagamaan, dan sebagai keberangkatan bagi para peziarah dari Medan Utara. Di masjid ini, Tuang Panglyima Pastan (Deli IV), Tuang Panglyima Gandal Wahid (Deli VI), Sultan Amaldin Perkasa Alam (Deli VI), Sultan Osman Pelkasa Alum, Sultan Mahmd Perkasa Alam juga dikubur.

187 2-RURRENT

Bab II Hasil dan Pertimbangan A. Bahan Bukti dan Kartu Catatan dari Bangunan Mimen Palace

Bagian Pemerintah Daerah

Taman Sri Deli yang dahulu bernama Taman Delikan merupakan salah satu taman yang dibangun pada tahun 1924 atas perintah Sultan Deli, Amaruddin Sani Perkasa Alamsha. Luas Taman Sri Deli kurang lebih 14, 884㎡. Terletak di Jalan Masjid Raya, di kawasan bersejarah Istana Maimun dan Masjid Raya Al Masun. Taman ini dibangun oleh seorang arsitek Italia yang menggabungkan gaya arsitektur Turki, India, dan Mesir. Menurut catatan Ikhwan Ajali, taman ini merupakan hasil karya seorang arsitek ternama dunia pada masanya. Ikwan juga meyakini taman tersebut menunjukkan alam kosmopolitan Medan sejak zaman dahulu. Taman ini sangat indah, baik dari segi lanskap maupun konstruksi aslinya.

1930-sekarang